Salah satu seleksi dalam penerimaan Taruna adalah kesamaptaan
jasmani. Banyak calon Taruna mengalami kegagalan dalam tes kesamaptaan
jasmani karena tidak mengerti gerakan yang benar dan aturan yang harus
di laksanakan.
Akibatnya jumlah poin yang seharusnya dikumpulkan untuk memperoleh
bobot yang tinggi tidak tercapai.Untuk itu perlu bagi calon Taruna
melaksanakan latihan yang benar, terarah, intensif dan berkesinambungan.
Tidak cukup hanya dengan modal semangat yang menggebu-gebu dan prestasi
akademis yang tinggi.
Latihan yang salah juga dapat menimbulkan berbagai kerawanan
terhadap kesehatan dan fisik tubuh. Tetapi lebih rawan lagi bila tidak
melakukan persiapan dan tidak mengerti apa yang harus dipersiapkan.
untuk itu mari kita bahas sekilas apa saja sih yang harus kita
latih untuk di tingkatkan dan juga diwaspadai agar tidak cedera sehingga
justru menghambat pengembangan kemampuan diri.
1. Lari 12 menit
Melatih kemampuan dalam ketahanan dan keuletan. Kegiatan yang sangat berperan adalah pernafasan, sehingga yang harus kita latih adalah kemampuan pernafasan yang stabil, dapat tetap berlari. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan seketika bila tidak di biasakan. Waspadai !! Pengunaan minuman pemacu jantung, dan jangan di paksakan berlari bila nafas sudah tidak kuat, dapat menimbulkan lupa bernafas. Untuk itulah latihan yang diawali dengan ringan berlanjut, berkembang dan intensif sehingga diperoleh jarak yang panjang dalam waktu 12 menit.
Melatih kemampuan dalam ketahanan dan keuletan. Kegiatan yang sangat berperan adalah pernafasan, sehingga yang harus kita latih adalah kemampuan pernafasan yang stabil, dapat tetap berlari. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan seketika bila tidak di biasakan. Waspadai !! Pengunaan minuman pemacu jantung, dan jangan di paksakan berlari bila nafas sudah tidak kuat, dapat menimbulkan lupa bernafas. Untuk itulah latihan yang diawali dengan ringan berlanjut, berkembang dan intensif sehingga diperoleh jarak yang panjang dalam waktu 12 menit.
2. Push Up
Dimana dalam gerakan naik turun yang bertumpu pada kedua tangan. Postur tubuh yang lurus dari kaki hingga kepala merupakan aturan yag harus diikuti.Sehingga gerakan seperti jarum jam dengan kaki sebagai poros.Sedangkan jarak perut pada saat gerakan turun tidak menyentuh tanah atau jarak sekepal.
Wasdpadai !! Gerakan yang meliukliuk seperti ular atau bergelombang, atau hanya kepala dan dada yang naik turun sedangkan pinggul statis. Kemudian perut yang sampai menyentuh tanah. umumnya gerakan tersebut tidak mendapat point yang diharapkan dan menimbulkan kurangnya poin dalam pengumpulan angka untuk memperoleh bobot yang tinggi.
Dimana dalam gerakan naik turun yang bertumpu pada kedua tangan. Postur tubuh yang lurus dari kaki hingga kepala merupakan aturan yag harus diikuti.Sehingga gerakan seperti jarum jam dengan kaki sebagai poros.Sedangkan jarak perut pada saat gerakan turun tidak menyentuh tanah atau jarak sekepal.
Wasdpadai !! Gerakan yang meliukliuk seperti ular atau bergelombang, atau hanya kepala dan dada yang naik turun sedangkan pinggul statis. Kemudian perut yang sampai menyentuh tanah. umumnya gerakan tersebut tidak mendapat point yang diharapkan dan menimbulkan kurangnya poin dalam pengumpulan angka untuk memperoleh bobot yang tinggi.
3. Sit Up
Gerakan yang sangat besar bertumpu pada otot perut ini harus di biasakan untuk lentur.Dalam gerakan ini dagu harus menyentuh atau melewati tungkai dan pada saat telentang kebelakang kedua siku tangan harus menyentuh lantai.Waspadai !!agar tidak menimbulkan cedera pada otot perut karena pemaksaan.
Gerakan yang sangat besar bertumpu pada otot perut ini harus di biasakan untuk lentur.Dalam gerakan ini dagu harus menyentuh atau melewati tungkai dan pada saat telentang kebelakang kedua siku tangan harus menyentuh lantai.Waspadai !!agar tidak menimbulkan cedera pada otot perut karena pemaksaan.
4. Pull Up
Diantara seluruh tes yang dilaksanakan Pull Up yang membutuhkan waktu paling sedikit.Kurangnya latihan menimbulkan tangan tidak memiliki kekuatan untuk menarik tubuh keatas. Waspadai !! pada saat selesai melaksanakan gerakan Pull Up kemudian melompat dan tidak mendarat dengan mulus sehingga mengakibatkan kaki terkilir dan cedera.
5. Shuttle Run
Gerakan ini lari membentuk angka delapan diantara dua tonggak. Sehingga dengan waktu yang di peroleh semakin sedikit berarti poin semakin besar. Tetapi perlu di waspadai !!! Terkilir karena kaki yang kurang kuat, kurang pemanasan maupun penempatan kaki yang tidak mantap sehingga tergelincir dan dapat mengakibatkan cedera otot.
Diantara seluruh tes yang dilaksanakan Pull Up yang membutuhkan waktu paling sedikit.Kurangnya latihan menimbulkan tangan tidak memiliki kekuatan untuk menarik tubuh keatas. Waspadai !! pada saat selesai melaksanakan gerakan Pull Up kemudian melompat dan tidak mendarat dengan mulus sehingga mengakibatkan kaki terkilir dan cedera.
5. Shuttle Run
Gerakan ini lari membentuk angka delapan diantara dua tonggak. Sehingga dengan waktu yang di peroleh semakin sedikit berarti poin semakin besar. Tetapi perlu di waspadai !!! Terkilir karena kaki yang kurang kuat, kurang pemanasan maupun penempatan kaki yang tidak mantap sehingga tergelincir dan dapat mengakibatkan cedera otot.
Dengan melaksanakan latihan yang benar di harapkan persiapan demi
persiapan yang dilaksanakan akan memperoleh buah yang diharapkan yaitu
pencapaian bobot yang tinggi dalam tes samapta yang dihadapi.
Untuk wanita tentu saja ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan
samapta dibandingkan pria. Seperti dalam pelaksanaan Pull Up dan Push Up
sedangkan lari 12 menit, Sit Up, dan Shuttle run memiliki Gerakan yang
sama.
Gerakan Pull Up
Bila gerakan dilakukan oleh pria maka seluruh tubuh akan di tarik
lurus keatas oleh kedua tangan, namun bagi wanita gerakan dilakukan
dengan menarik tubuh mendekati pegangan tangan namun kaki tetap bertumpu
di tanah. Sehingga gerakan akan seperti jarum jam yang berlawanan arah.
Sedangkan antara tangan dan dada membentuk sudut 900. Sementara Kaki bagian belakang dengan tanah yang datar akan membentuk sudut 450.
Gerakan Push Up
Pada pria gerakan Push Up dilaksanakan dengan bertumpu pada kedua
telapak tangan dan kedua ujung jari kaki. Namun Gerakan Push Up bagi
wanita di laksanakan dengan bertumpu pada kedua telapak tangan dan pada
kedua lutut, sehingga memerlukan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan
dengan tumpuan pada ujung jari kaki.Sedangkan antara betis dengan paha
belakang membentuk sudut 900.
Demikianlah gerakan samapta bagi wanita, sedangkan gerakan yang
lain tidak jauh berbeda dengan gerakan pria. Semoga dengan tulisan yang
sangat sedikit ini dapat menambah semangat bagi adik-adik putri yang
sedang berlatih mempersiapkan diri dalam seleksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar