Minggu, 02 September 2012

Bidadariku, kamu..


 Pagi yang cerah telah mengawali hari ini, pertanda baik menurutku. Aku yakin hari ini akan jadi hari baik untukku, entahlah. Bahkan sang mentari juga turut berpartisipasi dalam memulai hari yang indah ini dengan sinar terangnya yang memberi kehidupan bagi semua makhluk hidup dibumi.
Burung-burung berkicau merdu menemani langkah kaki kecilku menuju sebuah gedung besar yang sejak 2 tahun terakhir ini menjadi tempat untukku belajar, menuntut ilmu demi menggapai cita-cita.
Aku Rei, lebih tepatnya lagi Reinata Kusuma. Seorang gadis yang menurutku tidak terlalu cantik namun, tidak juga terlalu jelek. Aku gadis keturuan Indo-Jepang, jadi wajar saja kalau warna kulitku sedikit berbeda dengan gadis-gadis remeja di Indonesia.
“Ini makanan buat kak Evan.” Kata seorang gadis manis dengan rambut yang dikepang dua, ia menundukkan kepalanya malu sambil menjulurkan kedua tangannya yang memegang sebuah kotak bekal berisi nasi goreng beserta telur ceplok buatannya sendiri.
Aku berhenti melangkahkan kaki, melihat dan mengamati apa yang sedang terjadi ditengah-tengah jalanku menuju kelas. Dia Evan Wijaya, lelaki jangkung dan tampan yang menjadi idola semua gadis disekolahku. Dan, lelaki yang sejak beberapa minggu yang lalu senang sekali hadir disetiap mimpi indahku serta berlari-lari riang diingatanku. Kulihat dia hanya tersenyum kecut tanpa pergerakkan yang berarti. Tak jauh beda dengan 2 orang yang berdiri dibelakangnya, mereka hanya memandang sinis gadis berkacamata itu dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana masing-masing.
Aku melirik tupperware biru muda yang ada ditangan kananku, hanya ada 2 potong sandwich seperti biasa didalamnya. Kenapa biasa? Ehm, karena memang setiap paginya aku selalu memberikan kotak bekal berisi sandwich  untuknya, untuk Evan. Sudah menjadi rutinitas tersendiri untukku.
Aku menghela nafas pelan, mungkin kali ini aku harus mengalah dan membiarkan Evan menikmati bekal yang diberikan gadis manis itu. Dengan perlahan kumasukkan kembali kotak bekal itu kedalam tasku, biarlah untukku saja bekal ini. lumayan kan untuk dimakan pas jam istirahat nanti.
“Minggir!!!” sentak Nuel, Seorang cowok bermata sipit yang berada tepat disebelah kanan Evan.
Gadis itu tak bergerak, ia masih setia menunduk, mengacuhkan sentakkan keras dari Nuel tadi. Takut mungkin? Atau ia gugup karena berhadapan langsung dengan 3 cowok tampan yang famous banget diSMA ini.
“Minggir!!” lagi, satu kata itu terdengar jelas ditelingaku dan kali ini Evan-lah yang mengeluarkan suaranya. huhh, aku sudah hafal betul dengan suaranya cowok tampan satu itu.
“Terima kasih ya buat bekalnya.” Aku menyambar cepat tupperware pink dengan gambar Winnie The Pooh dipenutup wadah bekalnya itu. Tangan gadis itu mulai bergetar, sangat gugup sepertinya. Harus kuakui kalau wajah sahabat-sahabatku ini memang sangat mengerikan saat mereka kesal.
Gadis itu mengangkat wajahnya untuk melihatku, aku tersenyum agar dia tidak terlalu merasa tegang. “Jangan bosen ya buatin bekal buat sahabat-sahabat kakak.” Kataku lembut sambil mengusap pelan kepalanya.
Ia mengangguk cepat, penuh semangat sepertinya. Senyuman manispun tak pernah pudar dari wajahnya saat ia berpamitan untuk kembali kekelasnya.
Aku berbalik melihat ketiga cowok tampan itu, mereka langsung mengalihkan pandangannya sambil bersiul-siul ria seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Dan lagi aku menghela nafas pelan lalu mengeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabat-sahabatku itu. “Habisin!!! Awas ya kalau loe nggak mau menghabiskannya!!” ancamku sambil memberikan tupperware pink itu ketangan Evan dan berlalu pergi.
Baru 3 langkah aku melaju, cengkraman kuat sudah begitu terasa dipergelangan tanganku, membuat aku terpaksa menghentikan langkah dan kembali menoleh kebelakang.
“Lepasin!” bentakku setelah mengetahui tangan siapa yang mencengkram erat pergelangan tangan kananku.
“Nggak mau, Berikan dulu!!” katanya sambil menengadahkan tangan kirinya, seolah meminta sesuatu.
 “Apa?” tanyaku tak mengerti, Apa lagi yang mau diberikan?? Dasar cowok aneh!!!
“Ya bekal buat gue-lah.” Jawabnya singkat sambil menatapku tajam.
Huhh, tatapannya setajam elang, kenapa aku baru menyadarinya yah? Ck, dasar bodoh! Rutukku dalam hati, semoga dia tidak mendengar suara jantungku yang berdetak tak normal ini.
“T-tadi kan udah, loe pikun ya?” Aku menundukkan kepala, tak berani menatap matanya. Aku baru mengerti sekarang, ternyata perasaan inilah yang dirasakan gadis-gadis itu saat Evan menatap mereka, pantas saja!
“Gue nggak mau bekal itu, gue cuma mau bekal yang loe bawa!”
“Nggak ada!” kataku menghempaskan tangannya, terlepaskah? Tentu saja lepas, tapi hanya bertahan sebentar, pria jangkung itu malah kembali menggenggam tanganku bahkan lebih erat dari yang tadi. Kuat sekali tenaganya, Apa selama ini dia sering makan makanan kuda? Huh, sekuat apapun aku berontak tenagaku ini takkan mampu menandingi tenaganya.
Dengan cepat ia meraih tasku dan otomatis melepaskan cengkraman tangannya. “Evan!!! apa yang loe lakuin?” tanyaku saat melihatnya mengobrak-abrik isi tasku.
“Ketemu.” Ucapnya tersenyum senang. Apa yang ia temukan? ekspresi wajahnya sungguh berlebihan sekali, seperti anak kecil yang baru saja dibelikan es krim!. “Loe!!” sentaknya terhadapku.
“A-apa?” balasku sok-sokan berani menatapnya.
“Jangan coba-coba bohongin gue lagi!” perintahnya yang kemudian berlalu pergi.
“Hah? yang benar saja!!” desisku sebal, seenaknya saja laki-laki jangkung itu memerintahku.
Aku melirik kedua sahabatku –Nuel & Bintang- yang tengah menahan tawanya melihat
mulutku komat-kamit nggak jelas. “Apa??” gertakku.
Mereka tersenyum kikuk, lalu menggeleng cepat dan mengangkat tangan kanannya membentuk  huruf ‘V’ dengan jari manis dan telunjuknya. “peace Rei!” ucap mereka berdua kompakan kemudian berlari kecil menyusul langkah Evan. “ck!! Kalian bertiga sungguh menyebalkan!!!”

***
Setelah 3 jam lamanya mendengarkan penjelasan Pak Anton, sang guru killer. Akhirnya bel tanda istirahat berdering juga. Semua teman-teman sekelasku langsung berhambur keluar kelas, kecuali aku dan ketiga sahabatku serta seorang murid baru. Namanya Tari. Rambutnya hitam panjang dan sedikit bergelombang, tubuhnya juga langsing walaupun badannya tak terlalu tinggi. Saat ia masuk kedalam kelas pada jam pelajaran kedua tadi, semua mata kaum adam langsung tertuju padanya. Tentu saja ketiga sahabat baikku itu juga ikut menatap kagum gadis cantik itu.
Saat melihat Evan juga ikut memperhatikan Tari, ada perasaan aneh yang bergejolak dalam hatiku, entahlah i don’t know. Aku juga ikut memperhatikan gadis cantik itu, sekedar membuat perbandingan antara aku dan dia. Harus kuakui, gadis ini sedikit lebih baik dari pada aku.
“Cantik ya.” kataku setelah berhasil duduk ditengah-tengah kedua sahabatku -Nuel & Bintang-, Keduanya langsung mengangguk setuju. “Hmm, kalau gitu deketin dong! entar keduluan orang lain loh.” Godaku menyenggol pelan lengan kanan Nuel dan lengan kiri Bintang dengan lenganku.
Mereka berdua menatapku secara bersamaan sambil tersenyum, sedetik kemudian mereka berdua beranjak dari duduknya menuju Tari, sang gadis cantik yang tengah sendiri menanti pangeran-pangeran tampan datang menggodanya.
 “Van?” panggilku saat mengetahui cowok yang duduk disebelah Nuel tadi sama sekali tak bergerak. Laki-laki itu menoleh kearahku dengan tatapan tajam yang seolah berkata ‘APA?’ tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya.
Ditatap seperti itu, aku jadi gelagapan sendiri. Untung saja aku masih bisa mengendalikan perasaanku dan dengan cepat menjawab tatapannya. “emm..kenapa diam? Sana susul Nuel dan Bintang!”
Evan mengalihkan pandangannya kedepan, melihat Nuel & Bintang yang sudah terlebih dahulu mendekati gadis cantik itu. ia tersenyum simpul lalu menggeleng pelan.
Aku menatapnya bingung, kenapa? bukannya dari tadi dia juga ikut memperhatikan Tari, lalu kenapa sekarang dia diam saja. Benar-benar lelaki aneh!
“gue nggak mau.” Katanya beranjak pergi keluar dari kelas setelah berhasil mengacak-acak poniku.
Ckck!! Laki-laki satu ini, kenapa jadi menyebalkan sekali sih? Rambutku jadi berantakan karenanya.
“Hei!! Tunggu!!” aku berlari mengejarnya, berusaha mensejajarkan langkahku dengan langkah Evan yang besar-besar itu. “kenapa nggak mau?” lanjutku bertanya.
“Gue nggak mau aja.”
“ya kenapa? kenapa nggak mau?? Tari itukan tipe loe banget, cantik kayak bidadari.”
Evan tersenyum tipis, lalu merangkul bahuku.
“Dikasih 100 orang bidadari kayak Tari juga gue nggak mau kok, cukup dengan 1 bidadari cantik yang dari dulu selalu ada disamping gue. Bidadari yang lebih segalanya dari pada bidadari manapun.”
Aku diam terpaku, apa yang baru saja dikatakannya? apa aku tidak salah dengar? “maksudmu?”
Dia kembali tersenyum, namun kali ini lebih lebar dari yang tadi. Aku merasakan rangkulannya semakin erat dibahuku. “Reina...” panggilnya pelan.
“ya” jawabku tak berani melihatnya.
“aku.” Dia berbisik tepat ditelingaku seolah tak ingin ada orang lain yang mendengar apa yang ingin ia katakan padaku. “mencintaimu Rei.”
Apa yang barusan dia bilang? Apa? Aku, apa aku tak salah dengar? Dia...mencintaiku? apa benar? Dan aku merasakan jantungku kembali berpacu lebih cepat dari biasanya. Haaah.. aku ingin berteriak senang mendengar pernyataan Evan barusan. Ada apa dengan diriku ini, Tuhan?. Gosh!!! sepertinya pipiku memerah karena tersipu malu sedangkan Evan hanya terkekeh melihat aku yang mulai salah tingkah.
“Ayo, temani aku makan dikantin. Sekalian merayakan hari jadian kita.”
“Apa? Jadian?”

-----------------------------------------END-------------------------------------------
Selengkapnya...

Cerita gue


Huaaaiiiiiiiii.....*tebar senyum*
Aishhhhh,,, say ‘hai’ dulu dong ya biar nggak slekkk x_x *jiahhhhh
*sigh* harap dimaklumin, hehehe gue ini masih dilanda stress tingkat akut jadi...agak gimanaaaaa gitu..

Ya udah deh, dari pada gue makin banyak berkicau nggak jelas dan bikin ini tulisan makin ancur mending langsung to the point aja yawwww...yuk capcusssss!!!!

“Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi..
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam..
Aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang..”

Aishhhh parah, tuh lagu bikin galau abisss, *sigh* Pada tau kan tuh lirik lagu apa? Pasti tau dong, lagunya kan sempet nge-HIT banget. *ceileh*
Dan, lagu itu tuh yang cukup mewakili perasaan gue beberapa minggu yang lalu. *plakkk
Eittttttttssssss...jangan berfikir gue ini lagi dilanda patah hati ya?? SALAH BESAR!!! -__- galau gara-gara CINTA, I think, itu terlalu..hemmmm..terlalu apa yah?? Terlalu sinetron mungkin..berlebihan dan...terlalu mendramatisir..:/ *gubrakkkk :D maklum, gue belum pernah fallin’ in love..x_x *payah

So, this note (nggak penting) menceritakan tentang gue, cita-cita dan kesuksesan^^
Well, pada setuju nggak sih, kalo ada yang bilang, “semua orang didunia ini pasti ingin sukses!” yaaaaaaa, kalo menurut gue sih, nggak ada manusia yang nggak ingin menjadi seorang yang sukses didunia ini, termasuk diri gue sendiri.
Simon’s said, “ kalau kita ingin menjadi seseorang yang sukses, kita harus punya tujuan hidup dengan kata lain, sebuah mimpi atau sebuah cita-cita.”

Hmm, by the way......bicara soal mimpi atau cita-cita, dulu banget....waktu gue kecil, gue sempat mikir untuk menjadi seorang POLWAN. Ngeliatin para kakak-kakak POLWAN yang cantik-cantik, tegas, rapi, dan lain-lain itu membuat gue kesemsem pake banget pangkat kuadrat, wuihhhh, pasti keren banget kan? Kalau suatu hari nanti gue bisa menjadi bagian dari mereka, gue juga bisa sekalian jagain orang banyak serta yang lebih penting itu, gue bisa jagain keluarga gue, especially my mother. :))))
But NOW.. saat gue beranjak menjadi seorang remaja yang bisa dikatakan ABABIL, semua angan-angan itu menghilang. Bahkan, nggak pernah tuh terbesit sedikitpun dalam pikiran gue, kalo suatu hari nanti gue akan menjadi seorang POLWAN. Takkan pernah!!!! Entahlah, gue juga nggak tau alasannya. *senyum pepsodent*

Sampai saat gue udah melewati masa-masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), gue masih juga belum tau apa mimpi dan cita-cita hidup gue. *ngeness
“seseorang tanpa mimpi dan cita-cita, akan memiliki masa depan yang suram.”
Aishhhh,, merinding disko deh kalo mengingat kata-kata itu. suram?? Huh, yang benar saja!! Siapa sih yang merangkai kata-kata itu? *lirik kanan kiri* belum pernah ngerasain nyium sepatu bolong kali yaaa? Huhhhh *gulung lengan baju* enak aja bilang masa depan orang suram!! -__- zzzzzz

You know, Gue tuh kadang ngiri banget tau nggak sama temen-temen gue, mereka tuh udah pada punya plainning buat melangkah kedepan, menjadi orang-orang yang sukses. Bahkan ada beberapa yang udah ngikutin tes untuk masuk keperguruan tinggi yang mereka mau. So, how about me?? gue masih stay duduk dikelas sambil diem terus senyum-senyum nggak jelas, huahh pokoknya adem ayem kaya lagi nongkrong disawah deh, pake mainin hape lagi. Bener-bener suram deh tuh masa depan. X_X gila banget kan gue!!!
Dan hasilnya, beberapa dari temen-temen gue udah diterima diberbagai macam perguruan tinggi di Indonesia, swasta maupun negeri. Ngiri? Jelaslah, itu tandanya, gue tuh udah tertinggal jauh dibelakang mereka. *geleng-geleng*

Mampet, iyalah masa ya iya dong....gue bener-bener nggak punya bayangan mau jadi apa gue nanti. jadi, dengan sangat terpaksa gue pasrahin aja semuanya sama nyokap. Well, setidaknya i know, nyokap akan menyarankan jalan yang terbaik buat gue menuju masa depan sukses nan cerah.
Dan akhirnya nyokap nyaranin gue buat ngikutin semua tes dulu, mana tau ada yang nyangkut :D ckckck sedih gue kalau nginget masa-masa itu. Cuma berharap kalau-kalau aja ada yang nyangkut tanpa berusaha lebih. XD mending kalau ada yang nyangkut, kalau nggak???? -__- *jlebbb

langkah pertama, gue mulai dengan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), tau kan?? Huh, tes yang berat menurut gue, kenapa berat? Iyalah...saat semua orang bersiap untuk menyambut SNMPTN dengan belajar giat, LES kemana-mana, latihan soal ini itu, nahhh gue??? Gue malah sibuk nonton TV dirumah, goyang-goyang kaki terus ngemil x_x cpcpcp, WATADOS banget kan? padahal nyokap gue itu udah wanti-wanti ke gue buat belajar soal-soal SNMPTN, bahkan beliau udah beliin gue beberapa buku buat dipelajarin, dan gue..emang dasar guenya aja yang bebel, jadi tuh semua buku gue anggurin dibawah kasur, dan masih bagus ampe sekarang, iyalah nggak kesentuh gitu bukunya.
Ini nih kesalahan fatal gue, mungkin karena emang dari awal tuh niat gue cuma pingin coba-coba aja kali yah, makanya nggak lulus satupun XD nggak ada niat dari hati sih!!! Coba aja kalau gue niatin bener-bener, terus gue usahain juga bener-bener, pasti endingnya nggak kayak gini. Emang deh, penyeselan itu selalu datang diakhir dan gue udah ngebuktiin sendiri kebenaran kata-kata itu.

Kedua, gue ngikutin tes DEPKES, gue ikut tes ini dengan rasa percaya diri yang tingkat tinggi. “Gila, nyokap gue bidan coy, pastinya ada darah ‘bidang kesehatan’ yang mengalir didiri gue.” :D Ishhhh...PD banget kan gue? Jadi, mulai deh tuh penyakit malesnya kambuh, berhubung tuh PD udah overdosis, gue jadi bener-bener males buat belajar. XD
Dan lagi-lagi itu jadi kesalahan fatal gue, gue baru –ngeh- sekarang, kalau selama ini hidup gue itu Cuma ngandelin keberuntungan doang. Dan tahun ini, keberuntungan gue itu lagi kehabisan stock, jadilah ini, gue gagal dalam segala hal, cpcpcp gue ralat deh, i mean...gue belum beruntung dalam segala hal.

You know, pas tau gue BELUM BERUNTUNG!!! Itu rasanya.......*sigh
Gue juga bingung sama apa yang gue rasain, gue sih awalnya biasa-biasa aja. gue fikir, udahlah yah! mungkin emang nasib gue nggak kesitu. Ehh, Tapi pas liat muka nyokap dan keluarga, Bbehhh... rasa sakit hati itu muncul deh...hahhh...gimana ya rasanya, nyesek parahh!!!
Sumpah deh gue, nyokap tuh kayanya kecewa bener ma gue, ckckck gue berasa jadi anak nggak berguna banget, disana sini kagak ada yang lulus. *hiks T,T
Nyokap gue tuh jadi nggak nafsu ngapa-ngapain lagi, makan males, jalan males, semuanya males, bahkan masak pun males, dan...gue lagi yang jadi korbannya karna saat itu nggak ada makanan dirumah *huahhhhhh nangis guling-guling* malangnya nasib gue!! jlebbb banget
Ya iya sih, nyokap bilang nggak apa-apa kalau gue nggak masuk situ, tapi ekspresi sama tingkahnya nyokap tuh nunjukin kalau apa yang dia omongin sama yang dia rasain tuh bertolak belakang.
Pas tengah malem, gue baru merenung. Huh, apa..gue sebodoh itu ya, sampe-sampe nggak lulus dimana-mana? Apa Tuhan udah bosen ngasih keberuntungannya buat gue?
Cpcpcpcp!!!! Dan saat semua pertanyaan-pertanyaan itu berkumpul jadi satu didalem otak gue, gue baru sadar, pipi gue udah basah!! Gue netesin air mata yang sempet terbendung beberapa saat dipelupuk mata gue, yaahhh pertahanan gue akhirnya runtuh juga, rasa nyesek itu makin menjadi-jadi, terisak dikamar tengah malem, huahhh bener-bener ngenes nasib gue, untungnya semua orang udah pada tidur, jadi gue nggak perlu repot-repot nyari alesan yang logis kalau sampe ada orang yang denger suara tangisan gue.

Gue nangis?? Iya gue nangis, tapi gue nangis bukan karena takut gue nggak punya masa depan, gue sih yakin aja, kalau Tuhan tuh masih baik sama gue, Dia pasti udah nyiapin sesuatu yang lebih baik buat gue nantinya. Huh, ini nih yang gue permasalahin, gue nangis karena udah buat nyokap malu dan jadi pergunjingan para tetangga KEPO. Mereka tuh mandang gue dan nyokap jadi sebelah mata, bahkan tersenyum miring, cibiran aja mereka keluarin kalau lagi pada ngerumpi diwarung. :/ Ya Tuhan, mereka seneng banget kayaknya liat gue dan nyokap menderita!!! *lirik tetangga sebelah* Oops!!!

Ketiga, ini percobaan terakhir gue!! Dulu, waktu gue masih kelas 2 SMA, gue sempet punya ambisi, kalau tamat SMA, gue bakal lanjut keSEKOLAH itu ‘DINAS PERHUBUNGAN’. Huh, dulu tuh gue nafsu pake banget deh kalau ngomongin tuh sekolah, niat banget dah masuk situ! Sampe bela-belain diet :D wkwkwk, gimana nggak nafsu, tiap liat para Taruna/Taruninya lewat depan rumah tuh mulut gue langsung nganga selebar-lebarnya :p. Mereka langsing-langsing mamenn!!! Badannya tuh pas bagus-bagus semua. Hehehe niat gue sih masuk situ Cuma buat belajar ngurusin badan doang *gubrakkkkk makanya gue ngebet banget masuk situ.
Seiring dengan berjalannya waktu, pas gue naik kelas tiga, rasanya...nyali gue ciut kalo gue mau masuk situ. Ngeliat tatapan2 nggak suka dari ‘TEMEN-TEMEN’ gue!! Hmm..gue tau kok, mereka ngeraguin gue!! Mungkin emang karena keseharian gue yang..yang bisa dibilang terlalu lemes kayaknya hahaha, ralat lagi deh, gue itu lemah lembut bukannya lemes, maklum..cewek tulen!!! *loh? :D teruss..gue juga kan anaknya cukup manja, anak mami lagi. ya pastilah mereka ngeraguin gue! Huh, iya sih mereka nggak ngomong langsung, tapi tatapan mata nggak bisa bohongkan?? Hahaha i know it guyssss....:P *sotoy kumat*
*sigh* dan gue akuin, keraguan mereka itu juga jadi keraguan gue pada akhirnya!!! Apa gue sanggup? Yakin gue sanggup? Apa bisa??? Yakin gue bisa??? Dan gue kembali dilanda galau.
So, keputusan Final...gue tetep ngikutin tes itu, karena liat nyokap yang kayaknya masih menaruh harapan besar disekolah itu. terus, nyokap gue juga udah mulai berkhayal, kalau nanti gue masuk situ, terus gue bisa langsing deh kayak kakak-kakak taruna/i yang sekolah disana. :D *koplaakkk langsing lagi!! XD
Karena khayalan nyokap, keberanian gue nongol lagi, yaaaa...walaupun secuil. Hahaha, kenapa gue berani? Hihihi, biasa gue berani lagi soalnya kebawa khayalannya nyokap, bbehhh...gue langsing!!! Mimpi banget kan!! XD

Lagi-lagi gue setengah hati nih ngikutin tes :D hahaha, but you must know, kali ini Tuhan berbaik hati sama gue, ngasih gue kebahagiaan sesaat!!!
Gue LULUS tes-nyooooo!!!! Yeeaayy yipppy, seneng banget gue, apalagi nyokap. Huh, berasa sinarnya tuh balik lagi setelah sempat redup beberapa minggu yang lalu.
Tapi itulah, gue bilangkan Tuhan Cuma ngasih gue kebahagiaan sesaat, setidaknya Dia udah kasih cicip gue gimana rasanya LULUS :D
Pas tes selanjutnya, gue tetep aja BELUM BERUNTUNG!!! Padahal, gue udah rajin latihan lari, gue rajin belajar sit-up dan push up, bahkan gue rela mati-matian belajar berenang.
Liat deh beberapa artikel yang pernah gue buat sebelumnya about STTD, itu COPAS, gue akuin!!! *gubrakk x_x Gue nggak bermaksud apa-apa, itu Cuma buat bahan belajar gue aja, gimana caranya nanti gue nyiapin fisik dan mental gue! Hehehe bisa aja ngelesnyaaa.

Dan kali ini, hati gue bener-bener sakit!!! Gue tuh berasa udah bisa terbang tinggi-tinggi tapi sedetik kemudian sayap gue patah, dan gue jatuh dikubangan lumpur tempat berendemnya kuda nil!!! ngebayangin nggak sih?? Seperti kata-kata gue diawal, Coba aja kalau gue niatin bener-bener, terus gue usahain juga bener-bener, pasti endingnya nggak kayak gini. But what?? Ini tuh udah gue niatin bener-bener, gue usahain juga bener-bener, sampe rasanya tuh badan gue ampir remuk gara-gara tes SAMAPTAANnya. Dan...gue masih juga gagal, eitsss i mean, gue belum beruntung!
Huhh, Tuhan-lah yang berkehendak!! Dia nggak mau gue jadi orang sukses disitu! Hahaha makanya gue digagalin.*sigh again*

Gue akuin, beberapa hari sebelum pengumuman tes itu, hati gue kembali dilanda rasa bimbang! Sempet sih curhat sama temen yang gue anggep dia itu dewasa banget, maklum..cita-citanya dia kan Phycolog *lirik kanan kiri* semoga orangnya kagak baca!! Entar GR lagi :D gue minta saran dari dia, huh,, tapi nggak tau kenapa, hati gue tuh belum –ngeh- gitu, gimana yaaa?? Gue takut sama disiplin yang super banget!! Gue takut sama senior-senior yang perkiraan gue bakal ngebully gue nanti disana :D *apa deh, negative thinking* pokoknya..gue merasa takut dan bimbang. Gue sempet berfikir, kalau gue LULUS, gue mau ngundurin diri aja deh. kayaknya gue nggak bakal sanggup deh 3 tahun disitu!! Apalagi, disitu kan pelajaran utamanya MATEMATIKA & FISIKA!! 2 pelajaran yang saat gue SMA paling gue benci dan sebisa mungkin gue jauhin, jangan sampe deket-deket deh sama itu pelajaran!!  dan gue berharap nanti gue nggak bakal ketemu pelajaran itu lagi saat kuliah.
And SURPRICE!!!! Tuhan ngedenger doa gue yang satu itu, gue GAGAL, and that’s mean, gue emang nggak bakal ketemu sama yang namanya FISIKA & MATEMATIKA lagi!!!.
Disatu sisi, gue lompat-lompat nggak jelas!! Gue happy banget sob!! Asekkkk kan, gue nggak perlu masuk ASRAMA lagi!! gue nggak perlu push-up ampe beratus-ratus kali dalam satu hari, gue nggak perlu belajar latihan baris-berbaris, gue nggak perlu ketemu sama yang namanya renang lagi, dan...jatah mandi gue tentunya nggak akan berkurang!! Tetap 1 jam!! Hahahaha XD
Tapi, tapi, tapi...huh..lagi-lagi bisik-bisik tetanggalah yang bikin mental gue drop!!! Gue rapuh lagi!! galau lagi!!! jiahhhh....
Tetangga gue, ishhh mereka tuh nyebelin banget. Pas denger gue lulus tes sekolah itu, mereka gondok-gondokan tau nggak!! Sepanjang jalan kenangan gue diliatin dengan tatapan membunuh *jiahh lebaynya kumat* nggak deng, maksud gue, tatapan nggak suka gitu deh.
Ehhh, pas tau gue nggak lulus, mereka langsung lari-larian sambil loncat-loncat depan rumah gue! Parah kan??? Mereka tuh emang tetangga-tetangga syirik, nggak bisa lihat rumput tetangga sebelahnya lebih hijau kali yah!!.
You should know, pas hari pengumuman terakhir yang lulus tes itu, mereka tuh sampe nganterin buah semangka yang Cuma seperempat bagian aja kerumah gue, hanya karena pengen tau gue lulus apa nggak!! Gila kan? KEPOnya kebangetan!! Gue kutuk deh anak mereka semua nasibnya sama kayak gue!!! Jadi orang nyebelin sih!!! -__- hihihi peace ya Ya Tuhan!! :) kebawa emosi nih, maafkan hambamu yang dendeman ini..:/
Gue nangis lagi, iyalah gue nangis lagi!! siapa yang nggak terluka coba, sedangkan temen-temen gue dari SMA yang sama dengan gue bisa lulus, sedangkan gue?? Huh, gue sempet mikir, Tuhan tuh nggak adil banget kegue, setelah semua perjuangan dan pengorbanan gue dan nyokap *jiahhh* gue malah gagal!! Hiks T,T *nangis diatas kasur sambil meluk XENA (my dog doll)*

Berapa hari ya gue diem dirumah? yaa sejenis bertapa gitu. Hahaha nenangin diri coy, gue butuh waktu sendiri untuk kembali menyusun serpihan hati gue yang sempat hancur berkeping-keping *igghh sumpah gue lebaynya ngelebihin orang yang diputusin sama cowoknya aja ya.*
Setelah tenang, baru deh gue nongol lagi dijejaring sosial, berkicau-kicau nggak jelas. Seolah-olah nggak pernah terjadi apa-apa sebelumnya, hehehe. Tenang!! Gue nggak sehancur itu kok. Masih banyak harapan.
Dan gue yakin, ada....
Ada banyak cara menuju kesuksesan dan menggapai semua mimpi gue (yang baru gue sadari beberapa hari lalu).
“ADA BANYAK JALAN MENUJU KA’BAH”
Banyak banget, dan gue tau...Tuhan udah men-setting semua yang terbaik buat gue nanti. Semuanya... sekarang, yang gue harus lakuin adalah berusaha, berusaha dengan cara lain, dengan cara gue sendiri, dengan kata hati gue!! Tanpa ngikut2in orang lain, kayak langkah pertama gue sebelumnya.

Gue akan buktiin pada semua orang yang sekarang tengah bersenang-senang diatas penderitaan gue, gue akan buktiin kalau gue bisa sukses, kalau gue bisa bahagian orang tua gue, nggak harus disekolah ternama, nggak harus disekolah populer, nggak haruss...
Semuanya punya takdir masing-masing!! And i believe it!!!
Doakan gue yaaaaaaaaaaaaaaaaa...*bow

-----------------------------------selesai------------------------------------------

Cuap-cuapnya cukup sampai disini dulu, takut yang baca bosen *kayak ada yang mau baca aja*!!!
See you next time!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Selengkapnya...